Maag dan GERD, Apa Bedanya?

Maag dan GERD, Apa Bedanya?

“Maag dan GERD sering dikenal sebagai penyakit lambung yang sangat mengganggu aktivitas.”

Rasa nyeri di perut yang membuat mual dan jantung berdegup kencang ini perlu ditangani oleh dokter untuk meredakannya. Namun, Anda perlu mengetahui perbedaan maag dan GERD.

Perbedaan Maag dan GERD

    Maag dengan istilah medis gastritis, adalah peradangan pada dinding asam lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter phylon
GERD adalah salah satu kondisi penderita maag dimana asam lambung naik hingga kerongkongan. Setidaknya terjadi dalam 1-2 kali seminggu. Di Indonesia, penyakit ini sudah mencapai 27,4% kasus.

1. Penyebab

    Masyarakat umumnya mengenal maag disebabkan karena terlambat makan. Akan tetapi, maag juga bisa disebabkan karena stres, konsumsi alkohol, merokok, konsumsi minuman tinggi kafein (Teh, kopi), penyakit autoimun, obat-obatan tertentu (Misalnya aspirin dan ibuprofen), infeksi bakteri. Hal tersebut membuat dinding lambung mengalami peradangan.

GERD disebabkan oleh otot kerongkongan bawah yang mengerut, sehingga asam lambung mudah naik. Penyebabnya bisa karena makan terlalu banyak, mengambil posisi tidur setelah makan, obat-obatan berefek samping jantung berdebar, dan tekanan perut penderita hernia hiatal.

2. Gejala

    Pada maag, tanda-tanda yang sering dirasakan oleh penderitanya adalah kembung, mual hingga muntah, hilang selera makan, feses berwarna gelap, nyeri pada ulu hati, sampai muntah darah jika sudah parah. Gejala maag ringan seringkali disepelekan. Akibatnya, kondisi lambung akan semakin parah.

Meskipun GERD adalah penyakit yang berhubungan dengan asam lambung, gejalanya berbeda dengan maag. Penderita GERD sering merasakan jantung berdebar, rasa panas pada kerongkongan, muntah, nyeri dada, batuk, sakit tenggorokan, hingga sulit menelan.

3. Pengobatan

Obat-obatan yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah sebagai berikut:

  • Antibiotik untuk membunuh bakteri.
  • Antasida yang mengandung kalsium karbonat untuk menetralisir asam lambung.
  • Histamin untuk mengurangi produksi asam lambung.
  • Proton pump inhibitors untuk mengurangi sakit perut akibat asam lambung.

Bagi pasien GERD akan mendapat obat baclofen untuk mengurangi nyeri pada kerongkongan akibat naiknya asam lambung.

4. Pencegahan

Supaya maag dan GERD tidak kambuh, Anda perlu melakukan hal-hal ini:

  • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam.
  • Mengurangi makanan yang digoreng.
  • Menghindari makanan dan minuman tinggi kafein (Kopi, teh), alkohol, dan soda.
  • Makan dengan porsi sedikit, tetapi sering.
  • Tidak mengambil posisi tidur setelah makan.
  • Mengelola stres.
    Perlu Anda ketahui jika maag dan GERD akan selalu kambuh jika meninggalkan gaya hidup yang dianjurkan. Maka dari itu, Anda perlu menjaga kebiasaan hidup sehat, dari asupan gizi seimbang sampai manajemen stres yang baik. Dan tidak lupa untuk rutin meminum Toyalife yang mampu membantu mencegah maag dan GERD serta meningkatkan imunitas tubuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *